Rabu, 28 Mei 2025
Kamis, 22 Mei 2025
BAB 8 PAI SIKAP INOVATIF DAN ETIKA DALAM BERORGANISASI KELAS XII
Sikap Inovatif dan Etika dalam Berorganisasi
1. Etos Kerja Keras
Umat Islam diwajibkan bekerja keras karena kerja keras termasuk salah satu
hal yang diajarkan oleh ajaran Islam. Kewajiban untuk selalu bekerja keras
ini terdapat dalam Q.S. al-Qasas/ 28: 77 sebagai berikut: 1. Etos Kerja Keras
Umat Islam diwajibkan bekerja keras karena kerja keras termasuk salah satu
hal yang diajarkan oleh ajaran Islam. Kewajiban untuk selalu bekerja keras
ini terdapat dalam Q.S. al-Qasas/ 28: 77 sebagai berikut:
وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَآ أَحْسَنَ ٱللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ ٱلْفَسَادَ فِى ٱلْأَرْضِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُفْسِدِينَ
Artinya: “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu
di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka
bumi. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan”.
Pernah diceritakan dalam hadis Rasulullah Saw. bahwa suatu hari ketika
Rasulullah sedang berada di sebuah majelis dengan para sahabat, terlihat
pemuda berbadan kekar dan kuat sedang sibuk bekerja. Pemuda itu berlalu
lalang di sekitar rumah Rasulullah Saw. Kemudian, salah satu sahabat
berkomentar, “Wah, sayang sekali pemuda itu, sepagi ini sudah sibuk
bekerja”. Sahabat tersebut pun melanjutkan perkataannya, ‘Seandainya saja,
kekuatan tubuh, umur muda dan kesempatan waktunya digunakan untuk
jihad i sabilillah sungguh alangkah baiknya’.
Mendengar ucapan salah satu sahabat tersebut, Rasulullah Saw.
mengingatkan agar tidak berkata demikian. Teguran Rasulullah Saw.
ini sesuai dengan irman Allah Swt. surat al-Qashash sebelumnya bahwa
manusia selama hidupnya pun memang dianjurkan untuk bekerja keras
dalam mencapai keinginannya.
Berbicara tentang bekerja keras tidak hanya tentang usaha untuk
mencapai keinginan atau cita-cita. Dalam ajaran Islam, manusia wajib
beriman pada ketentuan takdir. Namun di sisi lain, percaya bahwa takdir
atau nasib seseorang bisa berubah dengan adanya usaha dari manusia itu
sendiri. Hal tersebut disebutkan dalam Q.S. ar Ra’d/13: 11 berikut:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ
Artinya: “Sesungguhnya Allah tak akan mengubah keadaan suatu kaum
sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri”.
Dengan bekerja keras dan terus berusaha, insya Allah bisa mendapatkan
apa yang kita inginkan. Sesuai dengan ayat di atas, Allah mengajarkan
manusia untuk bekerja keras karena apa yang kita usahakan, itulah yang akan
kita dapatkan.
Hal ini tertulis dalam Q.S. an-Najm/ 53: 39 yang memiliki arti,
“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya”.
Oleh karena itu, kita harus yakin semakin kita bekerja keras, semakin
maksimal pula hasil yang dapatkan.
a. Pengertian Etos Kerja Keras
Sebagaimana Firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Qasas/28: 77 yang sudah
dipaparkan di atas.
b. Membiasakan Perilaku Kerja Keras
Rasulullah Saw memberikan contoh perilaku bekerja keras. Beliau tidak
hanya menghabiskan waktu untuk mengingat Allah Swt. saja, tetapi bekerja
keras berdakwah, baik di Mekah maupun di Madinah. Berdasarkan hal
tersebut, kita dapat mencontoh Nabi, bahwa kita diperintahkah oleh Allah
Swt dan Rasul-Nya untuk membiasakan perilaku bekerja keras tidak boleh
berimajinasi saja atau bergantung pada orang lain dengan cara meminta
minta. Agar kita mendapatkan hasil kerja yang baik, kita harus memiliki
motivasi atau semangat, rajin, tekun dan ulet dengan maksud agar berhasil
dan dapat mencukupi kebutuhan hidup dan meningkatkan kreativitas dengan
cara berdoa dan bertawakal kepada Allah. Disamping itu tidak mengabaikan
perilaku jujur, tidak mudah putus asa, sabar jika mengalami kesulitan. Kita
harus selalu bersyukur atas rahmat Allah yang diterima.
Perintah bekerja, berkarya untuk mencari rezeki yang halal dinyatakan
dalam al-ur’an dan Hadis Nabi. Allah Swt. berirman:
وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: “Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul
Nya serta orang-orang Mukmin akan melihat pekerjaanmu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata,
lalu diberikan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Surah At
Taubah/9: 105)
c. Budaya Bekerja Keras
Dalam sebuah hadits disebutkan:
Artinya: “Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil
(professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nakah untuk keluarganya
maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla.” (H.R. Ahmad)
Dalam hadits tersebut dikatakan bahwa mencari nakah (kerja keras)
untuk memenuhi kebutuhan keluarga adalah serupa dengan mujahid, hal itu
berarti memiliki nilai yang sangat besar. Oleh sebab itu Allah Swt. senang
terhadap hamba-Nya yang mau berusah payah dan bekerja keras dalam
mencari nakah.
d. Hikmah Kerja Keras
Banyak hikmah dan manfaat dalam bekerja keras sebagaimana yang
diperintahkan oleh Allah Swt. Adapun hikmah bekerja keras, di antaranya
adalah sebagai berikut:
Dapat mengembangkan potensi diri, baik berupa bakat, minat,
pengetahuan, maupun keterampilan;
2. Inovasi dan Etika Berorganisasi
a. Pengertian Inovasi dalam Organisasi
Upaya mempertahankan keberadaan organisasi dalam lingkungan perlu
adanya inovasi yang berkelanjutan. Inovasi yang diharapkan dalam suatu
organisasi menjadi hal yang sangat penting dilakukan guna membawa
organisasi menjadi lebih baik dalam pencapaian tujuan dan tepat sasaran
secara efektif dan eisien. Inovasi organisasi juga diharapkan dapat
menjawab problematika kompleksitas lingkungan dan dinamisasi perubahan
lingkungan, terutama dalam persaingan yang ketat dan menciptakan sumber
sumber bagi keunggulan berdaya saing.
Secara etimologi inovasi berasal dari kata latin innovation yang
berarti pembaharuan dan perubahan. Kata kerjanya innovo yang artinya
memperbarui dan mengubah. Inovasi ialah suatu perubahan baru yang
menuju ke arah perbaikan dan berencana (tidak secara kebetulan saja). Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Inovasi diartikan pemasukan satu
pengenalan hal-hal yang baru; penemuan baru yang berbeda dari yang sudah
ada atau yang sudahdikenal sebelumnya, Inovasi merupakan salah satu hal
yang harus selalu dilakukan untuk mengembangkan organisasi menjadi
lebih baik, seperti pada organisasi-organisasi di sekolah, dm asyarakat dan
pemerintahan.
Maka dari itu organisasi dituntut untuk selalu memiliki
inovasi tinggi untuk mengembangkan organisasi menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
Namun berbagai hambatan dan rintangan akan terjadi saat inovasi
itu mulai memasuki organisasi. Dengan memahami proses inovasi dalam
organisasi setidaknya akan dapat mengurangi kegoncangan organisasi
dalam melaksanakan difusi inovasi. Adapun syarat-syarat organisasi adalah
sebagai berikut:
1) Memiliki tujuan yang dirumuskan dengan jelas.
Dengan rumusan tujuan
yang jelas, akan mempermudah untuk menentukan struktur dan fungsi
organisasi tersebut.
2) Memiliki pembagian tugas yang jelas.
Suatu organisasi pasti terdiri dari
beberapa posisi yang semuanya mempunyai tanggungjawab dan tugas
yang jelas. Meski memungkinkan adanya pergantian orang dalam suatu
organisasi, namun tugas dan fungsi masing-masing posisi itu tidak
berubah dan tetap pada tujuan organisasi.
Keberhasilan dalam mengembangkan organisasi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah sumber daya manusia. Sumber
daya manusia merupakan faktor penting karena merupakan pelaku dari
keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang mampu
memanfaatkan sumber daya lain yang dimiliki oleh organisasi tersebut.
Berdasarkan pengertian pengertian inovasi tersebut ada tiga hal utama yaitu:
1) Gagasan baru yaitu suatu olah pikir dalam mengamati suatu fenomena
yang sedang terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan, gagasan baru
ini dapat berupa penemuan dari suatu gagasan pemikiran, Ide, sistem
sampai pada kemungkinan gagasan yang mengkristal.
2) Produk dan jasa yaitu hasil langkah lanjutan dari adanya gagasan baru
yang ditindak lanjuti dengan berbagai aktivitas, kajian, penelitian dan
percobaan sehingga melahirkan konsep yang lebih konkret dalam
bentuk produk dan jasa yang siap dikembangkan dan dimplementasikan
termasuk hasil inovasi dibidang pendidikan.
3) Upaya perbaikan yaitu usaha sistematis untuk melakukan penyempurnaan
dan melakukan perbaikan (improvement) yang terus menerus sehingga
buah inovasi itu dapat dirasakan manfaatnya.
b. Kepekaan Organisasi terhadap Inovasi
c. Keputusan Inovasi dalam Organisasi
d. Ciri-ciri inovasi dalam
Organisasi
Inovasi dalam sebuah organisasi mempunyai 4 (empat) ciri yaitu:
1. Memiliki kekhasan/khusus, artinya suatu inovasi memiliki ciri yang
khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan
hasil yang diharapkan.
2. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus
memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang
memiliki kadar orisinalitas dan kebaruan.
3. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam
arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang yang tidak
tergesa-gesa, namun keg-inovasi dipersiapkan secara matang dengan
program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu.
4. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang
dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan
strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Ditinjau dari sifat perubahan dalam berinovasi minimal ada 2 katagori
yaitu:
1. Penghapusan (elimination). Contohnya: Upaya menghapus mata-mata
pelajaran tertentu seperti mata pelajaran menulis halus, atau menghapus
kebiasaan untuk senantiasa berpakaian seragam
2. Penguatan (reinforcement). Misalnya: Upaya peningkatan atau
pemantapan kemampuan tenaga dan fasilitas sehingga berfungsi secara
optimal dalam permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif
dan eisien.
e. Etika Berorganisasi
Berikut ini adalah beberapa etika komunikasi organisasi yang pada umumnya
dilakukan oleh anggota organisasi tertentu saat menghadapi lingkungan
sekitarnya.
Menyampaikan keburukan personal yang tidak berhubungan dengan
kinerja orang tersebut untuk menjatuhkan kedudukannya dalam organisasi
Video pembahasan sebagai berikut :
link buku : https://1drv.ms/b/c/ced332ca363a36ea/EQ9-bvG1FXdNlVecDNQGE_ABN4OzdAB9aiQLmifPA4vp0g
Langganan:
Postingan (Atom)